tag:blogger.com,1999:blog-41607271457653006492024-03-04T21:56:32.704-08:00Cara kerja MultimeterAde Ariyantihttp://www.blogger.com/profile/05890194154193103111noreply@blogger.comBlogger3125tag:blogger.com,1999:blog-4160727145765300649.post-33576288158865331302011-01-16T18:33:00.000-08:002011-01-16T18:35:29.827-08:00Transistor<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfHNA6DcJ61NcDdis75S_9SEPNfJmrf5i7Y2AHcx47FAbbei9PklLqTK-_ZsHp57cH3IGXBdzZOrlahSmPrN6FOCgmlx2gdXTE8RYXdME2Pp2tiyjoTbog_hbx9yR1oSQYlReFqwmFbBw/s1600/tr.jpeg"><img style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 223px; height: 167px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfHNA6DcJ61NcDdis75S_9SEPNfJmrf5i7Y2AHcx47FAbbei9PklLqTK-_ZsHp57cH3IGXBdzZOrlahSmPrN6FOCgmlx2gdXTE8RYXdME2Pp2tiyjoTbog_hbx9yR1oSQYlReFqwmFbBw/s320/tr.jpeg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5562977823406713602" border="0" /></a>Ade Ariyantihttp://www.blogger.com/profile/05890194154193103111noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4160727145765300649.post-55664324760376035122010-11-08T00:26:00.000-08:002010-11-08T00:27:56.587-08:00Cara Membaca Nilai Resistor<p>Resistor adalah <a title="komponen" href="http://www.infoservicetv.com/pengenalan-komponen-tv.html">komponen</a> <a title="dasar" href="http://www.infoservicetv.com/prinsip-kerja-televisi.html">dasar</a> elektronika yang digunakan untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam satu rangkaian. Di artikel ini saya akan menulis tentang bagaimana <strong><a href="http://www.infoservicetv.com/cara-membaca-nilai-resistor.html">Cara Membaca Nilai Resistor</a></strong>, barangkali bagi rekan yang dulunya sempat duduk di bangku SMK / STM hal ini tidak begitu masalah bukan…? tapi sayangnya pada kenyataannya banyak sekali lulusan2 SMK saat ini khususnya jurusan Elektro baik itu listrik ataupun Elektronika benar benar buta dalam membaca resistor, seperti yang saya alami sendiri sewaktu lulus pendidikan SMK hanya segelintir siswa saja yang bisa membaca nilai pada badan resistor.</p> <p><img class="aligncenter size-full wp-image-1524" title="jenis-resistor" src="http://www.infoservicetv.com/wp-content/uploads/2010/01/jenis-resistor.jpg" alt="jenis resistor Cara Membaca Nilai Resistor" width="345" height="247" /></p> <p>Hal ini tentu saja sangat disayangkan, padahal hampir 90% <a title="komponen" href="http://www.infoservicetv.com/pengenalan-komponen-tv.html">komponen</a> pada perangkat elektronika adalah resistor, maka mengetahui nilai resistor adalah harus jika anda mau serius dalam bidang teknik khususnya Elektro.<span id="more-1522"></span></p> <p>Lanjut ya,…sesuai dengan namanya resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon .Dari hukum Ohms diketahui, resistansi berbanding terbalik dengan jumlah arus yang mengalir melaluinya. Satuan resistansi dari suatu resistor disebut Ohm atau dilambangkan dengan simbol (Omega).</p> <p>Tipe resistor yang umum adalah berbentuk <a title="tabung" href="http://www.infoservicetv.com/prinsip-kerja-crt-tv-dan-cara-memperbaiki-crt.html">tabung</a> dengan dua kaki tembaga di kiri dan kanan. Pada badannya terdapat lingkaran membentuk gelang kode warna untuk memudahkan pemakai mengenali besar resistansi tanpa mengukur besarnya dengan Ohmmeter.</p> <p>Kode warna tersebut adalah standar manufaktur yang dikeluarkan oleh EIA (Electronic Industries Association) seperti yang ditunjukkan pada tabel berikut. Menurut saya untuk seorang teknisi service mengetahui cara membaca nilai pada resistor adalah wajib.</p> <p>Langsung saja, berikut adalah tabel warna resistor, lengkap dengan cara pembacaan pada masing masing jumlah gelang warna :</p> <p><img class="aligncenter size-full wp-image-1523" title="kode-warna-resistor" src="http://www.infoservicetv.com/wp-content/uploads/2010/01/kode-warna-resistor.gif" alt="kode warna resistor Cara Membaca Nilai Resistor" width="419" height="431" /><br />Resistansi dibaca dari warna gelang yang paling depan ke arah gelang toleransi berwarna coklat,merah, emas atau perak. Biasanya warna gelang toleransi ini berada pada badan resistor yang paling pojok atau juga dengan lebar yang lebih menonjol, sedangkan warna gelang yang pertama agak sedikit ke dalam.</p> <p>Dengan demikian pemakai sudah langsung mengetahui berapa toleransi dari resistor tersebut. Kalau anda telah bisa menentukan mana gelang yang pertama selanjutnya adalah membaca nilai resistansinya.</p> <p>Jumlah gelang yang melingkar pada resistor umumnya sesuai dengan besar toleransinya. Biasanya resistor dengan toleransi 5%, 10% atau 20%memiliki 3 gelang (tidak termasuk gelang toleransi).</p> <p>Tetapi resistor dengan toleransi 1% atau 2%(toleransi kecil) memiliki 4 gelang (tidak termasuk gelang toleransi).</p> <p>Gelang pertama dan seterusnya berturut-turut menunjukkan besar nilai satuan, dan gelang terakhir adalah faktor pengalinya. Misalnya resistor dengan gelang kuning, violet, merah dan emas. Gelang berwarna emas adalah gelang toleransi.</p> <p>Dengan demikian urutan warna gelang resitor ini adalah, gelang pertama berwarna kuning, gelang kedua berwana violet dan gelang ke tiga berwarna merah. Gelang ke empat tentu saja yang berwarna emas dan ini adalah gelang toleransi. Dari tabel-1 diketahui jika gelang toleransi berwarna emas, berarti resitor ini memiliki toleransi 5%. Nilai resistansisnya dihitung sesuai dengan urutan warnanya.</p> <p>Pertama yang dilakukan adalah menentukan nilai satuan dari resistor ini. Karena resitor ini resistor 5% (yang biasanya memiliki tiga gelang selain gelang toleransi), maka nilai satuannya ditentukan oleh gelang pertama dan gelang kedua.</p> <p>Masih dari tabel-1 diketahui gelang merah nilainya = 2 dan gelang hijau nilainya = 5. Jadi gelang pertama dan kedua atau kuning dan violet berurutan, nilai satuannya adalah 25.</p> <p>Gelang ketiga adalah faktor pengali, dan jika warna gelangnya orange berarti faktor pengalinya adalah 1000. Sehingga dengan ini diketahui nilai resistansi resistor tersebut adalah nilai satuan x faktor pengali atau 25 x 1000 = 25K Ohm dan toleransinya adalah 5%. Spesifikasi lain yang perlu diperhatikan dalam memilih resitor pada suatu rancangan selain besar resistansi adalah besar watt-nya. Karena resistor bekerja dengan dialiri arus listrik, maka akan terjadi disipasi daya berupa panas sebesar W=I2R watt.</p> <p>Semakin besar ukuran fisik suatu resistor bisa menunjukkan semakin besar kemampuan disipasi daya resistor tersebut. Umumnya di pasar tersedia ukuran 1/8, 1/4, 1, 2, 5, 10 dan 20 watt. Resistor yang memiliki disipasi daya 5, 10 dan 20 watt umumnya berbentuk kubik memanjang persegi empat berwarna putih, namun ada juga yang berbentuk silinder.</p> <p>Tetapi biasanya untuk resistor ukuran jumbo ini nilai resistansi dicetak langsung dibadannya, misalnya 100 5W yang berarti 100 Ohm 5Watt atau ada juga seperti 1k2 5W 1200 Ohm 5Watt, cukup mudah bukan. Semoga artikel tentang <strong><a href="http://www.infoservicetv.com/cara-membaca-nilai-resistor.html">Cara Membaca Nilai Resistor</a></strong> ini bisa bermanfaat.</p>Ade Ariyantihttp://www.blogger.com/profile/05890194154193103111noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4160727145765300649.post-32151557621687975752010-09-17T20:08:00.000-07:002010-11-08T00:25:51.045-08:00Cara Kerja Multimetr<div class="MsoNormalCxSpFirst" style="line-height: normal; text-align: justify;"><b><u>Multimeter</u></b> adalah suatu alat yang dipakai untuk menguji atau mengukur komponen disebut juga <b><u>Avometer</u></b>, dapat dipakai untuk mengukur <b><i>ampere, volt</i></b> dan <b><i>ohm meter</i></b>.</div><div class="MsoNormalCxSpLast" style="line-height: normal;"><span lang="EN-GB">Umumnya sebuah <b><u>multimeter</u></b> elektronik mengandung elemen-elemen berikut :</span><span lang="EN-GB"> </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: normal; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family:Wingdings;"><span>§<span> </span></span></span><b><span lang="EN-GB">Penguat dc jembatan setimbang</span></b><span lang="EN-GB"> (<i>balanced bridge dc amplifier</i>)<span> </span>dan alat pencatat.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family:Wingdings;"><span>§<span> </span></span></span><b><span lang="EN-GB">Pelemah masukan</span></b><span lang="EN-GB"> atau <b>saklar rangkuman</b> (<b><i>RANGE</i></b>), guna membatasi tegangan masukkan pada nilai yang diinginkan.</span><span lang="EN-GB"> </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family:Wingdings;"><span>§<span> </span></span></span><b><span lang="EN-GB">Rangkaian penyearah</span></b><span lang="EN-GB">, untuk mengubah tegangan masukkan <b>ac</b> ke <b>dc</b> yang sebanding.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family:Wingdings;"><span>§<span> </span></span></span><b><span lang="EN-GB">Batere internal</span></b><span lang="EN-GB"> dan <b>rangkaian tambahan</b>, guna melengkapi kemampuan pengukuran tahanan.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: normal; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family:Wingdings;"><span>§<span> </span></span></span><b><span lang="EN-GB">Saklar fungsi</span></b><span lang="EN-GB"> (<b><i>FUNGSI</i></b>), untuk memilih berbagai fungsi <span> </span>pengukuran dari <b>instrument</b> tersebut.</span><span lang="EN-GB"> </span></div><div class="MsoNormalCxSpFirst" style="line-height: normal;">Ada dua kategori multimeter: multimeter digital atau <b>DMM</b> <i>(digital multi-meter)(</i>untuk yang baru dan lebih akurat hasil pengukurannya), dan <b>multimeter analog</b>.</div><div class="MsoNormalCxSpFirst" style="line-height: normal;">Contoh Multimeter Analog</div><br /><br /><img alt="" src="http://files.supermnh.webnode.com/200000032-692236a1b9/multimeter%20analog.jpg" width="182" height="234" /><br />Contoh Multimeter Digital<br /><img alt="" src="http://files.supermnh.webnode.com/200000033-a45cea556a/multimeter%20digital.jpg" width="181" height="215" /><br /><div class="entry"><style type="text/css"></style><br /><div class="MsoNormalCxSpFirst" style="line-height: normal;"><b><u>MULTIMETER ANALOG</u></b></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal;"><b><u>Multimeter analog</u></b> terdiri dari bagian-bagian penting, diantaranya adalah sebagai berikut:</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal;"><img alt="" src="http://files.supermnh.webnode.com/200000029-2d57e2e527/bagian%20multimeter%20analog.jpg" width="200" height="207" /></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in;"><span><span>1.<span> </span></span></span><b>Papan skala </b></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in;"><span><span>2.<span> </span></span></span><b>Jarum penunjuk skala </b></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in;"><span><span>3.<span> </span></span></span><b>Pengatur jarum skala </b></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in;"><span><span>4.<span> </span></span></span><b>Knop pengatur nol ohm</b></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in;"><span><span>5.<span> </span></span></span><b>Batas ukur ohm meter </b></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in;"><span><span>6.<span> </span></span></span><b>Batas ukur DC volt</b> (dcv)</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in;"><span><span>7.<span> </span></span></span><b>Batas ukur AC volt</b> (acv)</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in;"><span><span>8.<span> </span></span></span><b>Batas ukur ampere meter DC</b></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in;"><span><span>9.<span> </span></span></span><b>Saklar pemilih</b> (dcv, acv, <i>ohm</i>, <i>ampere</i> dc)</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in;"><span><span>10.<span> </span></span></span><b>Test pin positif</b> (+)</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in;"><span><span>11.<span> </span></span></span><b>Test pin negatif</b> (-)</div><br /><style type="text/css"></style><br /><div class="MsoNormalCxSpFirst" style="line-height: normal; text-align: justify;">Adapun cara menggunakan <b><u>multitester</u></b> ini ialah sebagai berikut :</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-left: 9pt; text-align: justify; text-indent: -9pt;"><span><span>a.<span> </span></span></span><span> </span>Jika <b>saklar</b> menunjuk pada <b>ohm meter</b> dapat digunakan mengukur: <b>Transistor, Tahanan, Potensiometer, VR (<i>Variabel Resistor</i>), Kondensator, LS, Kumparan, MF dan trafo, </b>mengukur<b> Kabel</b>, dsb.</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-align: justify;">b. Jika <b>saklar</b> menunjuk pada <b>DC Volt</b> <b>(dcv)</b> dapat digunakan mengukur :</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span><span>–<span> </span></span></span><span> </span>Arus dalam suatu rangkaian (<b>arus dc</b>)</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span><span>–<span> </span></span></span><span> </span>Mengukur (menguji) <b>accu </b>atau <b>batere </b></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-left: 9pt; text-align: justify; text-indent: -9pt;">c. Jika <b>saklar</b> menunjuk pada <b>AC Volt</b> <b>(acv)</b> dapat dipakai untuk mengukur kuat <b>tegangan AC</b>, ada dan tidaknya <b>arus</b> listrik.</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-left: 9pt; text-align: justify; text-indent: -9pt;">d. Jika <b>saklar</b> menunjuk pada <b>DC ampere</b> dapat dipakai untuk mengukur berapa banyak <i>ampere</i> pada <b>accu</b> maupun <b>batere</b> atau <b>catu<span> </span>daya</b><span> </span>(<i>adaptor</i>).</div><br /> <style type="text/css"></style><b><u>MENGUJI RESISTOR</u></b><br /><b><span lang="EN-GB">Resistor</span></b><span lang="EN-GB"> atau <b>tahanan</b> bisa putus. Jika putus maka suatu rangkaian tak akan bisa bekerja atau setidak-tidaknya mengalami keadaan cacat.</span><br /><img alt="" src="http://files.supermnh.webnode.com/200000038-7772d786c9/resistor.jpg" width="204" height="104" /><br /><br /><span lang="EN-GB">Nilai <b>resistor</b> berdasarkan kode warna.</span><span lang="EN-GB"> </span><br /><div class="MsoNormalCxSpMiddle"> <img alt="" src="http://files.supermnh.webnode.com/200000039-747e275782/tabel%20warna%20resistor.jpg" width="301" height="203" /></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle">Langkah-langkah pengujian <b>resistor</b> dengan <b><u>multitester</u></b> adalah sebagai berikut :<br />a. Putar <b>saklar</b> pemilih pada posisi <b>ohm meter</b>.<br />b. Tempelkan <b>probe</b> masing-masing pada <b>kawat</b> <b>resistor</b>.<br /><span> </span>Pengukuran jangan sampai tangan menyentuh <b>kawat</b> (salah satu<br /><span> </span>kawat boleh tersentuh asal tidak keduanya).<br />c. Perhatikan <b>jarum</b> pada <b>papan skala</b>. Jika bergerak berarti <b>resistor</b><br /><span> </span>baik, jika diam berarti <b>resistor</b> putus</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle"><br /></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle"><b><u>MENGUJI TRANSISTOR PNP</u></b></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle">a.Pastikan <b>kaki kolektor</b>, <b>basis</b> dan <b>emitor</b>nya (anda harus mengetahui secara pasti)</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle">b.<b>Saklar</b> <b>pemilih</b> pada <b><u>multitester</u></b> harus menunjuk pada <b>ohm meter</b></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle">c.<b>Probe positif</b> (berwarna merah) ditempelkan pada B (<b>basis</b>).<b> </b></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle"><b>Probe negatif</b> (hitam) ditempelkan pada E (<b>Emitor</b>), jika jarum bergerak maka pindahkan <b>probe negatif</b> pada <b>kolektor</b>. Jika pengukuran pertama dan kedua, jarum bergerak berarti <b>transistor</b> baik. Jika salah satu pengukuran, jarum tidak bergerak berarti <b>transistor</b> rusak</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle"><img alt="" src="http://files.supermnh.webnode.com/200000037-7485e757fc/pengujian%20transistor.jpg" width="200" height="200" /></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle"><b><u><span lang="EN-GB">MENGUJI TRANSISTOR NPN</span></u></b><u><span lang="EN-GB"> </span></u></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="margin-left: 35.45pt; text-indent: -1cm;"><span><span>a.<span> </span></span></span><span lang="EN-GB">Pastikan <b>kaki-kaki transistor</b>, yang terdiri dari <b>kolektor</b>, <b>emitor</b> dan <b>basis</b>.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="margin-left: 35.45pt; text-indent: -1cm;"><span><span>b.<span> </span></span></span><span lang="EN-GB">Putar <b>saklar</b> pemilih pada posisi <b>ohm meter</b>.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="margin-left: 35.45pt; text-indent: -1cm;"><span><span>c.<span> </span></span></span><span lang="EN-GB">Tempelkan <b>probe negatif</b> (hitam) pada <b>basis</b>. <b>Probe positif</b> pada <b>kolektor</b>. Jika bergerak berarti antara <b>kolektor</b> dan <b>basis</b> baik.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="margin-left: 35.45pt; text-indent: -1cm;"><span><span>d.<span> </span></span></span><span lang="EN-GB">Pindahkan <b>probe negaif</b> pada <b>kaki emitor</b>. Jika bergerak maka <b>emitor</b> dan <b>basis</b> baik. Jika salah satu pengukuran (atau keduanya) jarum tidak bergerak berarti <b>transistor</b> putus.</span><span lang="EN-GB"> </span></div><br /><br /><div class="MsoNormalCxSpMiddle"><b><u><span lang="EN-GB">MENGUJI KONDENSATOR ELCO</span><span lang="EN-GB"> </span></u></b></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="margin-left: 35.45pt; text-indent: -1cm;"><span lang="EN-GB">a.<span> </span>Putar <b>saklar</b> pemilih pada posisi <b>ohm meter</b>.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="margin-left: 35.45pt; text-indent: -1cm;"><span lang="EN-GB">b.<span> </span>Perhatikan tanda negatif atau positif yang ada pada badan <b>elco</b><i> </i>dan lurus pada salah satu kaki.</span><span lang="EN-GB"> </span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="margin-left: 35.45pt; text-indent: -1cm;"><span lang="EN-GB">c.<span> </span><b>Probe hitam</b> ditempel pada kaki positif (+) dan <b>probe merah </b>ditempel pada kaki negatif (-). Perhatikan gerakan <b>jarum</b>.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="margin-left: 35.45pt; text-indent: -1cm;"><span lang="EN-GB">d.<span> </span>Jika <b>jarum</b> bergerak ke kanan kemudian kembali ke kiri berarti <b>kondensator ELCO</b> <u>baik.</u></span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="margin-left: 35.45pt; text-indent: -1cm;"><span lang="EN-GB">e.<span> </span>Jika <b>jarum</b> bergerak ke kanan kemudian kembali ke kiri namun tidak penuh berarti <b>kondensator ELCO </b><u>agak rusak</u>.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="margin-left: 35.45pt; text-indent: -1cm;"><span lang="EN-GB">f.<span> </span>Jika <b>jarum</b> bergerak ke kanan <span> </span>kemudian tidak kembali ke kiri <span> </span>(berhenti) <b>kondensator</b> <b>ELCO</b> <u>bocor</u>.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="margin-left: 35.45pt; text-indent: -1cm;"><span lang="EN-GB">g.<span> </span>Jika <b>jarum</b> tak bergerak sama sekali berarti <b>kondensator ELCO</b> <u>putus</u>.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle"><br /></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle"><b><u><span lang="EN-GB">MENGUJI TEGANGAN PLN</span></u></b><span lang="EN-GB"><br /><b><u>Multitester</u></b> juga dapat dipakai untuk menguji atau mengukur <b>tegangan listrik</b> dari jaringan PLN, langkah-langkahnya :<br />A. Putarlah <b>saklar</b> pemilih pada posisi <b>ACV </b>(perkirakan berapa <i>volt</i> yang diukur). Misalnya anda memperkirakan 220 <b>v</b> maka <b>saklar</b> pemilih harus lebih tinggi yaitu 250 <b>v</b>.<br />B. Masing-masing <b>probe</b> di tempelkan pada lubang <b>stop kontak</b>. Selanjutnya amati gerakan <b>jarum</b> pada <b>papan skala</b>. Anda akan tahu seberapa besar <b>tegangan listrik</b> yang anda ukur.</span></div><br /><br /><div class="MsoNormalCxSpMiddle"><b><u><span lang="EN-GB">MENGUJI DIODA</span></u></b><u><span lang="EN-GB"> </span></u></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="margin-left: 14.2pt; text-indent: -14.2pt;"><span lang="EN-GB">A.<span> </span>Putar <b>saklar</b> pemilih ke posisi <b>ohm</b>.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="margin-left: 14.2pt; text-indent: -14.2pt;"><span lang="EN-GB">B.<span> </span><b>Probe merah</b> (+) ditempelkan pada </span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="margin-left: 14.2pt; text-indent: -14.2pt;"><span lang="EN-GB"><span> </span><b>kutub katoda</b> dan <b>probe hitam</b> (-) ditempelkan pada <b>kutub anoda</b>. Jika jarum pada <b>papan skala</b> bergerak berarti <b>dioda</b> <u>baik</u>, jika diam berarti <u>putus</u>.</span><span lang="EN-GB"> </span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle"><span lang="EN-GB">Selanjutnya dibalik : <b>Probe hitam</b> (-) ditempelkan pada <b>kutub katoda</b> dan <b>probe merah</b> (+) ditempelkan pada <b>kutub anoda</b>. Jika <b>jarum</b> diam, berarti <b>dioda</b> dalam kondisi <u>baik</u>, jika bergerak berarti <b>dioda</b> <u>rusak</u>.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle"><br /></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle"><b><u><span lang="EN-GB">MENGUKUR DC VOLT</span></u></b></div><ul style="margin-top: 0cm;" type="square"><li class="MsoNormalCxSpMiddle"><span lang="EN-GB">Perkirakan seberapa besar <b>DC Volt</b> yang anda ukur. Misalnya jika 10 <i>volt</i>, maka saklar penunjuk harus menunjuk angka lebih besar (50 <b>DC</b>)</span></li><li class="MsoNormalCxSpMiddle"><b><span lang="EN-GB">Probe merah</span></b><span lang="EN-GB"> ditempelkan pada <b>kutub positif</b> dan <b>probe hitam</b> ditempelkan pada <b>kutub negatif</b>.</span><span lang="EN-GB"> </span></li><li class="MsoNormalCxSpMiddle"><b><u><span lang="EN-GB">MENGUKUR AMPERE METER DC</span></u></b></li><li class="MsoNormalCxSpMiddle"><span lang="EN-GB">Besarnya arus listrik (<b>DC</b>) yang mengalir dalam suatu rangkaian bisa diketahui dengan menggunakan <b><u>multitester</u></b>.</span></li><li class="MsoNormalCxSpMiddle"><span lang="EN-GB">Terlebih dahulu perkirakan seberapa besar <i>ampere</i> yang diukur, baru kemudian <b>saklar</b> pemilih diposisikan pada angka yang lebih besar.</span></li></ul><br /><img alt="" src="http://files.supermnh.webnode.com/200000034-d8227d91a1/pengujian%20batere.jpg" width="200" height="158" /><br /></div>Ade Ariyantihttp://www.blogger.com/profile/05890194154193103111noreply@blogger.com3